MR.O - Pembalap Red Bul KTM Tech3, Iker Lecuona, mencatatkan dirinya sebagai rider paling sering terjatuh sepanjang musim ini diikuti Marc Marquez.
Membahas MotoGP belum lengkap rasanya jika tak melihat statistik kecelakaan yang dialami oleh para pembalap di semua kelas.
Jelas, ajang balap motor, khususnya roda dua memiliki risiko paling besar untuk mengalami kecelakaan.
Ini juga menjadi salah satu cara pembalap menemukan bentuk terbaiknya di atas motor, yang berarti mereka telah melewati batasannya sehingga harus terlempar dari tunggangannya.
Baru-baru ini, laman resmi MotoGP merilis daftar pembalap yang paling sering mengalami kecelakaan sepanjang musim ini, baik itu saat latihan bebas, kualifikasi maupun balapan.
Total, ada 278 kecelakaan di kelas premier, sedangkan di kategori di bawahnya tercatat 367 kecelakaan di Moto2, dan 305 kecelakaan di Moto3.
Catatan ini alami peningkatan setelah adanya penurunan besar pada tahun lalum, di mana ada 722 kecelakaan. Sedangkan, secara keseluruhan musim ini, total ada 950 kecelakaan dari tiga kelas.
Jika dipecah, latihan bebas ketiga (FP3) paling banyak mencatatkan kecelakaan sepanjang MotoGP 2021 di luar balapan, dengan total 157 insiden dari seluruh kelas.
Hal ini terjadi karena setiap pembalap memacu motornya hingga batasnya demi mendapatkan tempat di kualifikasi kedua (Q2). Itu menjadi sesuatu yang sangat penting bagi seorang pembalap karena bisa menentukan hasil akhir balapan.
Sementara itu, ada tiga tikungan paling berbahaya sepanjang musim ini yang menyebabkan banyak kecelakaan. Pertama ada Tikungan 3 Sirkuit Le Mans, Prancis, di mana tercatat ada 37 kecelakaan sepanjang akhir pekan balap dari seluruh kelas.
Diikuti Tikungan 1 Sirkuit Sachsenring, Jerman, dengan 22 kecelakaan, dan Tikungan 16 Sirkuit Misano, San Marini, yang menyebabkan 20 kecelakaan.
Sedangkan pembalap MotoGP masih menempati posisi teratas yang paling banyak mengalami kecelakaan.
Lecuona berada di urutan pertama dengan mengalami 26 kecelakaan, meski ini tahun keduanya berada di MotoGP.
Pembalap asal Spanyol itu ditempel oleh Marquez yang hanya melakoni 14 balapan di MotoGP 2021. Ini terjadi akibat pembalap Repsol Honda itu berusaha menemukan bentuk terbaiknya setelah absen semusim penuh pada 2020.
Marc Marquez pernah mengatakan bahwa dirinya sampai harus kecelakaan demi mengetahui di mana batas maksimal performa motornya.
Bagaimanapun, kecelakaan bukan suatu kesalahan seorang pembalap, tapi ini jug bisa merugikan tim karena mereka harus mengeluarkan dana lebih besar untuk perbaikan motor.
Honda yang memiliki sumber daya besar saja pernah mengancam tidak akan memberikan motor kepada Marc Marquez jika terus mengalami kecelakaan. Pasalnya, tagihan yang harus dibayarkan pabrikan Jepang itu setiap tahunnya terus membengkak.
0 Comments