Tanggamus - Mega Raja wali, Anggaran Dana Desa (ADD) Pekon Sridadi, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus jadi pertanyaan.
Dimana pada penganggaran realisasi DD tahun 2021, 2022 dan 2023 diduga di manipulasi berpotensi merugikan keuangan negara atau perekonomian negara (Korupsi), Jumaat (1/12/2023).
Data ADD tahun 2021 seperti penyusunan pendataan dan pemutakhiran profil pekon SDGs tahap 1 Rp. 16.449.500,- Tahap 2. Rp. 16.449.500,- prasarana balai pekon tahap 1 Rp. 21.644.000,- Tahap 2 Rp. 21.644.000,- Tahap 3 Rp.26.689.000,-.
Pada tahun 2022 seperti penyusunan, pendataan dan pemutakhiran profil pekon SDGs tahap 1 Rp. 1.500.000-, tahap 2 Rp. 3.000.000,- tahap 3 Rp. 3.250.000,- Satgas Covid-19, pengadaan sarana dan prasarana balai pekon/ rakyat tahap 1 Rp. 43.257.500,- tahap 2 Rp. 48.893.500,- tahap 3 Rp. 59.014.000,- sarana dan prasarana penunjang perkantoran, pemeliharaan Dua buah sepeda motor dinas tahap 1 Rp. 1.600.000,- tahap 2 Rp. 4.800.000,- tahap 3 Rp. 6.400.000,- penyuluhan PKK tahap 1 Rp. 5.600.000,- tahap 2 Rp. 5.600.000,- tahap 3 Rp.10.190.000,-.
Kemudian tahun 2023 pembangunan rabat beton di dusun 4 Rp. 94.035.000,- hasilnya buruk rupa nampak sudah mengelupas.
"Ini baru saja dibangun rabat beton dari pekon yang dibangun sekitar sebulan ini," ungkap masyarakat sekitar dusun 4 yang tidak ingin disebutkan namanya.
Terpisah, sumber lain yang juga tidak ingin disebutkan namanya heran pekerjaan tersebut hanya dibuat kotak-kotak saja. Ia juga mempertanyakan bahwa pekerjaan tersebut setiap tahap pencairan selalu dianggarkan dan berulang-ulang.
Kemudian, lanjut sumber menjelaskan, seharusnya pembangunan itu skala prioritas dan pengadaan barang/jasa tidak main tunjuk, harusnya ada lelang.
"Ini saya selaku masyarakat saja tidak tahu kegiatan di Pekon Sridadi ini. Setidak-tidaknya dikasih undangan sewaktu musyawarah dusun/desa," terangnya. (Firwanto)
0 Comments