Lampung - Era globalisasi informasi telah mempengaruhi pola pikir manusia yang mengubah cara pandang hingga kehidupan sosial masyarakat.
Pemerhati Budaya Mulyono Gelar Pangeran Bela Budaya menilai,pergeseran nilai budaya dimasyarakat akan menimbulkan degradasi moral bagi generasi dimasa yang akan datang.
“Ada pergeseran budaya dan itu sangatlah nyata terlihat saat ini, media sosial yang bisa mengekspresikan psikologis penggunanya secara mudah, telah mengubah pola perilaku masyarakat itu sendiri ” Kata Mulyono,saat berbincang di Kantor Bela Budaya,Bandar Lampung,Senin (8/7/2034).
Beberapa contoh pergeseran nilai sosial budaya masyarakat menurut Mulyono,bisa dilihat dari sopan santun, kegemaran dan aktivitas masyarakat yang berubah karena dipengaruhi oleh berkembangnya modernisasi dan globalisasi, sehingga masyarakat mengenal berbagai macam kebudayaan dari berbagai negara.
Budaya kata Mulyono,tidak hanya budi pekerti, akal budi,dan adat istiadat tetapi menyangkut perilaku masyarakat.
“Apa yang menjadi kebiasaan keseharian manusia adalah bagian dari budaya, kalau kita melihat masyarakat saat ini yang menggunakan media sosial sebagai sarana berekspresi dengan membuat konten atau berpendapat yang diunggah dan disebarkan, tidak sedikit juga pengguna media sosial yang melenceng dari budaya kita sebagai orang timur, mulai dari konten kesusilaan hingga caci maki, fitnah dan kebencian yang diutarakan di media sosial itu adalah bukti bahwa ada pergeseran budaya dimasyarakat kita saat ini “Kata Pemilik Wisata Randu Mas ini.
Untuk mengatasi hal ini, Mulyono mengatakan perlu ada kesadaran akan pentingnya budaya lokal sebagai jati diri bangsa dengan terus menerus melakukan pendidikan karakter dan perilaku yang menjunjung norma sosial adat istiadat.
“Generasi muda sangat diharapkan untuk terus berusaha mewarisi budaya lokal dan akan menjadi kekuatan bagi eksistensi budaya lokal itu sendiri, walaupun diterpa arus globalisasi.sehingga meski zaman telah berubah dari masa ke masa, jati diri bangsa tetap harus terjaga untuk masyarakat yang bermartabat intinya butuh konsistensi ketekunan menjaga melestarikannya “Ucap Mulyono.
“Kita tidak mungkin menolak perubahan zaman tetapi jati diri bangsa kita yang ketimuran yang menjunjung tinggi budaya harus kita pertahankan jangan sampai tergeser oleh peradaban dunia yang terus berubah “Sambungnya.
Mulyono menuturkan, harus ada keseriusan semua pihak dalam mempertahankan nilai luhur budaya.
” Ada peran kita semua dalam mempertahankan nilai luhur budaya bangsa, tugas kita sebagai anak bangsa jangan sampai yang salah dijadikan budaya, yang tidak baik dijadikan budaya,karena dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi satu kebiasaan dan budaya yang tidak baik “Katanya.
Budaya Dalam Kehidupan Masyarakat Lampung
Bicara Lampung, Mulyono menuturkan sebagai provinsi yang merupakan gerbang Sumatera dan pintu masuk menuju pulau Jawa,akan sangat mudah bagi berbagai budaya luar masuk dan menyebar luas dimasyarakat.
“Lampung memiliki banyak sekali kebudayaan yaitu adat istiadat dan keragaman etnis yang telah menyatu dan hidup dengan sangat rukun, secara wilayah, memang sangat mudah budaya dari daerah lain masuk dan menyebar, tetapi selama itu bernilai positif maka bukanlah hal yang perlu kita khawatirkan, yang penting peran masyarakat itu sendiri untuk Memfilter budaya luar yang masuk baik atau tidaknya “Terang Mulyono.
Berbagai peristiwa yang terjadi di Provinsi Lampung kata Mulyono, bisa menjadi indikasi adanya pergeseran nilai budaya mulai dari Tawuran remaja, kriminalitas hingga penyalahgunaan narkoba.
” Yang paling sering kan tawuran, nah zaman dulu kan jarang seramai anak anak saat ini, terus kriminalitas dan pemakaian narkoba pada semua kalangan masyarakat itu bisa menjadi isyarat bahwa telah ada pergeseran nilai budaya pada Masyarakat Lampung,”Tuturnya.
“Terbaru ada istri yang Memvideokan suaminya berbuat asusila terhadap wanita di Tulang Bawang Barat, nah itu ciri-ciri moral yang sudah mulai terkikis oleh perubahan zaman karena hal yang sangat tabu dimasyarakat seolah terjadi begitu saja, mungkin peristiwa itu inspirasi dari media sosial juga ” Sambungnya.
Pada masyarakat Lampung Kata Mulyono,telah diwarisi Pi’il Pesenggiri yang turun temurun dijadikan pedoman hidup sebagai falsafah kehidupan masyarakat suku Lampung.
” Pi’il Pesenggiri itu warisan leluhur masyarakat suku lampung, pedoman hidup yang tidak lahir begitu saja namun memiliki histori yang kuat sejak ratusan tahun, kalau berpedoman pada falsafah tersebut Insya Allah Lampung akan tetap bermartabat “Tegasnya.
0 Comments