Bandar Lampung - KPU Lampung telah menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara, Senin (11/3/2024).
Hasil Pemilu 2024 menunjukkan hanya 18 caleg perempuan yang meraih kursi DPRD Provinsi Lampung.
Padahal, total ada 85 kursi di DPRD Lampung.
Dari 18 kursi tersebut, PDIP terbanyak dengan meraih 7 kursi.
Kemudian disusul PKB dengan 5 kursi, Gerindra dan Golkar masing-masing 2 kursi, serta PAN dan NasDem masing-masing 1 kursi.
Sementara Partai Demokrat dan PKS tidak ada keterwakilan perempuan.
Berikut nama caleg perempuan yang diprediksi terpilih menjadi anggota di DPRD Lampung
PDIP
- Kostiana
- Lesty Putri Utami
- Nanda Indira
- Winarti
- Budhi Condrowati
- Ni Ketut Dewi Nadi
- Ferlizka Ramadita
PKB
- Sasa Chalim
- Hanifah
- Yus Bariah
- Fatikhul Khoiriyah
- Maulidah Zauharoh
Gerindra
- Elly Wahyuni
- Intan Rehana
Golkar
- Marsha Dita Pytaloka
- Ririn Kuswantari
NasDem
- Mardiana
PAN
- Diah Dharma Yanti
Sudah Maksimal
Bendahara Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Budhi Condrowati bersyukur lantaran perwakilan perempuan bertambah pada Pemilu 2024.
"Pada Pemilu 2019 keterwakilan perempuan hanya 17 dan sekarang 2024 keterwakilan perempuan diprediksi menjadi 18 untuk DPRD Provinsi Lampung," kata Budhi Condrowati, Kamis (14/3/2024).
Meskipun jauh dari target, anggota DPRD Lampung itu bersyukur karena ada penambahan.
Terkait persoalan perempuan yang tidak terlalu signifikan meraih kursi di Lampung, menurutnya perempuan sudah bekerja maksimal.
"Kami caleg perempuan bekerja sangat maksimal dan tidak mengenal lelah saat menjelang Pemilu. Terkait kenapa tidak duduk, ya saya katakan semua itu nasib," ujarnya.
"Kerja keras kami sama dengan caleg laki-laki. Sama-sama berjuang. Jadi yang duduk dan tidak duduk itu hanya nasib baik saja," pungkasnya.
Terpisah, Ketua Forum Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PUSPA) Provinsi Lampung Yuli Nugrahani mengatakan perolehan kursi perempuan jauh dari target.
"Dengan persoalan perempuan dan kesenjangan perempuan yang cukup banyak di Lampung, keterwakilan perempuan masih jauh dari target," kata Yuli.
Adapun penyebab keterwakilan perempuan tidak mencapai target menurutnya adanya kesenjangan pemilih terhadap laki-laki dan perempuan.
"Masih ada kesenjangan pemilih laki-laki dan perempuan, kemungkinan masyarakat banyak yang kurang yakin terhadap perempuan," tuturnya.
Disinggung terkait cara perempuan meraih kursi yang signifikan, menurutnya harus sangat memahami kondisi politik di Lampung.
"Mulai dari persiapan, memahami kondisi di dapil dan harus tergabung dalam partai politik dengan waktu yang lama bukan hanya memenuhi kuota caleg saja," pungkas Ketua Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (KKPPMP) Keuskupan Tanjungkarang itu.
0 Comments